Senin, 14 Maret 2016

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



  • Manusia

Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

1.        Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:

Ø  Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
Ø  Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
Ø  Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
Ø  Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84).

2.    Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:

Ø  Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.

Ø  Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.

Ø  Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).

·        Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekertayaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Adapun menurut Pak Parsudi dalam bukunya33 “Hubungan Antar Sukubangsa ” mendefinisikan “Kebudayaan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya”
Sementara menurut Paul B. Horton dan C. Hunt Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan didalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ :
yaitu :
(1) Ideas
(2) Activities
(3) Artifact
Dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan : a)Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide,gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. b)Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.c)Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas sertatindakan berpola dari manusia dalam masyarakat

·        Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Terdapat hubungan timbal balik antara kebudayaan dengan manusia, sebagaiamana ada hubungan antara kebudayaan, peradaban dan sejarah. Manusia itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak masyarakat. Jadi antara manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat. Tidak mungkin keduanya dipisahkan.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Harus diakui bahwa keberadaan kultur minoritas tidak bisa dicap sebagai suatu bahaya ataupun ancaman tertentu. Hal ini berangkat dari suatu fakta sederhana, bahwa tidak ada satupun kultur di muka bumi ini yang sepenuhnya homogeny Kultur, selalu bisa ditafsirkan sebagai suatu bentuk perjuangan kelas (class struggle). Kelas pekerja telah membentuk semacam organisasi bersama yang berbasiskan pada solidaritas sosial untuk kemudian menantang tatanan sosial yang sudah mapan, sekaligus mempertanyakan otoritas kultur dominan yang sudah lama memerintah sebelumnya. Tentu saja, konflik tidak terelakkan. Akan tetapi, konflik disini adalah suatu proses yang harus ditempuh untuk merumuskan suatu bentuk identitas kultural yang baru Semua bentuk kultur bisa hidup bersama di dalam masyarakat multikultur. Hanya kultur yang menolak kesetaraan kesempatan dari individu ataupun kelompoklah yang tidak bisa menjadi bagian dari masyarakat multikultur. Selanjutnya, mempunyai tujuan bersama sangat mempengaruhi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat antara kelompok minoritas dan dominan.

·        Kesimpulan

Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis yaitu Jasad, Ruh, Hayat, Nafs. Sedangkan Budaya atau Kebudayaan adalah suatu kebiasaan atau tradisi  tindakan yang diciptakan oleh manusia dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia dan kebudayaan sangat erat hubungannya karena manusia adalah sumber kebudayaan. Manusia dan budaya pada dasarnya adalah sebuah satu kesatuan tingkah laku, yang dilakuakn dengan proses dan disertakan dengan adat dan kebiasaan yang ada pada daerah tersebut. Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia. Kita harus bisa mewariskan kebudayaan Indonesia kita agar tidak punah. Karena kebudayaan kita adalah identitas bangsa Indonesia.





Refrensi :
https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
http://arissupri.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-manusia-dan-kebudayaan.html
http://eveevania.blogspot.co.id/2013/04/hubungan-masyarakat-dengan-kebudayaan.html
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/



EmoticonEmoticon