·
PENGERTIAN BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal
manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa
Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni.
·
PENGERTIAN SASTRA
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata
serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung
instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti
"instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini
biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis
tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak biasa adalah pemakaian
istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya
sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental
nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya,
diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti
kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan
(sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi
dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau
pemikiran tertentu. Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau
bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
§
Novel
§
Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
§
Syair
§
Pantun
§
Sandiwara/drama
§
Lukisan/kaligrafi
·
HUBUNGAN BUDAYA DAN SASTRA
Ada banyak unsur yang membentuknya
budaya, termasuk bahasa, adat istiadat, sistem agama dan politik, perkakas,
pakaian dan karya seni. Bahasa merupakan perwujudan budaya yang digunakan
manusia untuk saling berkomunikasi, baik melalui tulisan, lisan ataupun
gerakan.
Sebagai perwujudan budaya, bahasa dapat berperan dalam dua
hal:
1. Sebagai alat
untuk berekspresi , berkomunikasi, mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
2. Sebagai alat untuk
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra) ,
mempelajari naskah-naskah kuno dan mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Bahasa tidak hanya menuai hubungan
dengan budaya, tetapi juga sastra. Bahasa mempunyai peranan yang penting dalam
sastra karena bahasa punya andil besar dalam mewujudkan ide/keinginan
penulisnya. Banyak hal yang bisa tertuang dalam sebuah sastra, baik itu puisi,
novel, roman, bahkan drama. Setiap penulis karya sastra hidup dalam zaman yang
berbeda dan perbedaan zaman inilah yang turut ambil bagian dalam menentukan
warna karya sastra mereka. Oleh karena itu, ada beberapa periode dalam
penulisan karya, seperti Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan 45, Angkatan 66
dan sebagainya. Setiap periode mengangkat latar belakang yang berbeda-beda
sesuai zaman dan budaya saat itu.
Perbedaan karya sastra setiap
periode bukanlah semata-mata karena ide/gagasan dari penulisnya. Perbedaan ini
dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik dan budaya yang terjadi pada saat itu.
Bahkan, jika kita mau menuntut karya sastra dari awal sampai sekarang dan
meneliti lebih dalam mengenai latar belakang ideologi saat itu, kita bisa
mendapati bagaimana proses perjalanan Bangsa Indonesia. Meskipun karya sastra
di Indonesia bisa dibilang hampir pada posisi tengah, tidak terlalu menonjol
dan tidak terpuruk, namun perlu disadari bahwa budaya barat sedikit demi
sedikit, dari waktu ke waktu, turut mempengaruhi karya sastra Indonesia. Para
peneliti sastra pun menjadi asing dengan dengan tradisi yang dimiliki oleh
sejarah panjang sastra di Indonesia, melalui karya-karya sastra yang ada.
Sebagai contoh, kesusastraan
Indonesia. Kesusastraan Indonesia menjadi potret sosial budaya masyarakat
Indonesia. Tidak jarang, kesusastraan Indonesia mencerminkan perjalanan
serjarah Indonesia, kegelisahan kultural dan manifestasi pemikiran Bangsa
Indonesia. Misalnya, kesusastraan zaman Balai Pustaka (1920-1933). Karya-karya
sastra pada zaman itu menunjukan problem kultural ketika Bangsa Indonesia
dihadapkan pada budaya Barat. Karya sastra tersebut memunculkan tokoh-tokoh
(fiksi) yang mewakili golongan tua (tradisional) dan golongan muda (modern).
Selain itu, ada budaya lama, seperti masalah adat perkawinan dan kedudukan
perempuan yang mendominasi novel Indonesia pada zaman Balai Pustaka. Sekarang
ini, novel Indonesia cenderung menyajikan konflik cinta, sains, kekeluargaan,
dll
·
Kesimpulan
Budaya merupakan suatu cara hidup
yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Dan Sastra
adalah wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Budaya dan sastra mempunyai ketergantungan
satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang
terdapat dalam kebudayaan akan tercermin didalam sastra. Masinambouw mengatakan
bahwa sastra (bahasa) dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada
manusia. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur interaksi manusia didalam
masyarakat, bahasa (sastra) adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana
berlangsungnya interaksi.
·
Refrensi
EmoticonEmoticon